Menjadikan pernikahan sebagai ibadah kepada Allah


By Dana Anwari. Bukankah melakukan pernikahan bagi orang beriman adalah salah satu cara beribadah kepada Tuhannya: Allah Yang Maha Esa, Maha Tunggal tanpa sekutu?

Pernikahan antara laki-laki dan perempuan adalah ibadah kepada Allah swt, karena itu merupakan perintah Allah yang kita jalani sebagai bukti ketakwaan kita.
Seperti tertuang dalam kitab yang menjadi pedoman bagi manusia dan petunjuk serta rahmat bagi kaum yang meyakini, Kitab Suci Al Quran, surat An Nur ayat 32-33: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.”


And let those who find not the financial means for marriage keep themselves chaste, until Allâh enriches them of His Bounty.

Dan seperti diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, bersumber dari Abu Hurairah (831): Nabi saw. bersabda: “Wanita itu dinikahi karena empat perkara; karena harta bendanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang beragama, maka kamu akan beruntung.”

Abu Hurairah, may Allah be pleased with him, reported: Allah's Messenger (may peace be upon him) said: A woman may be married for four reasons: for her property, her status, her beauty and her religion; so try to get one who is religious, may your hand be besmeared with dust (may you enjoy welfare).

Maka, seorang pria mencari wanita untuk menjadi istrinya, dan seorang wanita mencari pria untuk menjadi suaminya, janganlah dengan pertimbangan kesenangan seksual semata. Tetapi, pertimbangkanlah ketaatannya kepada agama Allah yang sempurna: Islam. Karena, wanita itu akan menjadi ibu dari anak-anakmu yang ingin kau bahagiakan di jalan Tuhan; dan pria itu akan menjadi ayah dari anak-anakmu yang ingin kau bahagiakan di jalan Tuhan.

Bila ingin anak-anak kita menjadi orang-orang yang bahagia dunia akhirat, maka satu-satunya cara adalah dengan mendidiknya sesuai fitrah kemanusiaannya yakni beragama tauhid. Agama tauhid yang sempurna adalah Islam yang secara tegas mengikrarkan “tiada Tuhan selain Allah”.

Masih ingatkah kita dengan firman Tuhan yang menegaskan agama Islam adalah agama yang sempurna? Semoga dengan begitu akan sempurna pernikahan yang dijalani setiap laki-laki dan wanita yang mengimani Islam. Amin.
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. PADA HARI INI TELAH KUSEMPURNAKAN UNTUK KAMU AGAMAMU, DAN TELAH KU-CUKUPKAN KEPADAMU NIKMAT-KU, DAN TELAH KU-RIDAI ISLAM ITU JADI AGAMA BAGIMU. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Maidah:3)

This day, I have perfected your religion for you, completed My Favour upon you, and have chosen for you Islâm as your religion.
suksespernikahan.blogspot.com
*

No comments:

SUCCESS LINK